6 comments on “Prinsip Islam dalam Penyebaran Informasi pada Information Society (Masyarakat Informasi)

  1. Menurut saya, saya itu termasuk ke dalam kategori guru yang sudah modern bukan primitif lagi, karena saya hidup di zaman yang penuh dengan kayanya akan ilmu teknologi yang canggih dan semakin modern di era globalisasi sehingga dalam segi pengajaran dan pembelajarannya, saya juga pasti akan menggunakan teknologi tersebut dengan baik seperti Laptop, proyektor dan sebagainya. Dan dengan menggunakan alat tersebut, saya bisa menjadi lebih mudah memberikan materi kuliah kepada peserta didik dengan baik. Disamping itu pula, dari segi penyampaian dan pemberian materi pelajarannya saya menginginkan adanya interaksi antara guru dan peserta didiknya, sehingga tercipta diskusi dan adanya beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik kepada saya.

  2. Assalau’aalaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

    Salam sejahtera saya sampaikan, semoga senantiasa lancar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin

    Mengomentari artikel di atas tentang “Prinsip Islam Penyebaran Informasi pada Information society (Masyarakat sosial)” saya menjadi malu jikalau harus bertoreh dirubuk ini, bahwa memang niscaya untuk menarik diri dari teknologi dan informasi di Era peradaban ini, saya hanya mengharapkan walaupun cuma sekedar harapan, bahwa masyarakat dari Bangsa ini seluruhnya menjadi Mayarakat Informasi yang minimal memegang tujuh prinsip yang telah diutarakan Sardar dalam infomation and muslim word , kita tahu bahwa mayoritas dari penduduk Bangsa ini adalah memeluk agama Islam, tentunya sangat repersentatif jika memakai Bangsa ini dalam mengomentari “Prisip Islam dalam Penyebaran Informasi pada Information Society (masyarakat Informasi).
    Islam selalu mampu untuk menyesuaikan peradaban jika benar dalam menafsirkan sumber pokok dalam ajaranya yakni Al-qur’an dan As-sunnah, bahkan secanggih apapun peradaban itu, Islam pasti mampu menjawabnya, yang patut disadari belum tentu pemeluknya, (orang Islam) sama dalam menjawab peradaban itu dari penafsiran mereka tentang teks sakral (Al-qur’an dan As-sunnah).
    Tetapi realitasnya Penyebaran Informasi yang sangat gencar ini jika tidak ditunjang dengan pemahaman agama yang dalam dan luas pasti efek negatif akan lebih dominan dibanding efek positifnya, bahkan terkadang ada yang lari dari relitas karna ke-tidak-sanggupan masyarakat dari Bangsa ini untuk menjawab hal yang tidak mungkin untuk dihindari, karna dianggap sebagai pola penyelamatan keyakinan dari gencarnya arus informasi.
    Maka ‘tujuh’ Prinsip Islam dalam menghadapi penyebaran Informasi, yakni: (1. tuhid, 2. ilmu, 3, hikmah, 4. adil, 5. ijma’, 6. istishlah, 7. ummah) menurut Sardar patut untuk dijadikan landasan, referensi, tendensi dan rujukan minimal dalam masyarakat Islam khususnya bagsa ini agar berupaya mencari dan menerima serta menyikapi Penyebaran Informasi karna merupakan proses peradaban yang lebih mudah untuk dijadikan sarana atau media dalam mencapai rahmah dan rohim serta ridho Illahi.
    Tuhan berfirman: “maa lidholimiinaa min khamiimin wa laa syafii’in yuthaa’u…” . Yang artinya “…Orang-orang yang zhalim sekali-kali tidak mempunyai teman setia seorang pun tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya.” (QS. Ghaafiir [40]:18). Sebuah hadits Nabi, juga ada yang artinya segala sesuatu itu tergantung pada niat pelakunya. Demikian juga tanggapan tentang TI sekarang ini.
    demikian komentar tentang artikel “Prisip Islam dalam Penyebaran Information society (Mayarakat Informasi) saya sampaikan, atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.

    Waallahu a’lam bi asshawaab.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

  3. Assalau’aalaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.
    Salam sejahtera saya sampaikan, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. dan diberikan kemudahan dalam segala hal.

  4. Assalau’aalaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

    Salam sejahtera saya sampaikan, semoga senantiasa lancar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin

    sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan agama islam karena media massa(televisi) merupakan alat yang paling mudah didapat hampir diseluruh dunia setiap orang memiliki televisi dan mempunyai efek yang besar .andai saja ada keinginan untuk membuat stasiun televisi yang islami sehingga tidak hanya acara gosip saja membicarakan keburukan . hampir diseluruh stasiun tv di indonesia dari pagi s/d malam acaranya selalu dengan acara gosip yang tidak mendidik seharusnya ada stasiun tv yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat makna suatu agama.bagaimana bersikap,bertindak dan berkata sesuai ajaran islam ,,film jgn hanya sinetron.tetapi film yang bercerita tentang keteladanan rasul dan para sahabat.

  5. Terimakasih Mas Edi atas kunjungannya ke blog ini, apa yg Mas Edi katakan betul cuma masalahnya adalah bahwa media sudah dalam cengkaraman dunia industri yg berorientasi profit. Mendirikan TV yg Islami yg bernuansa dakwah sesuatu yg sulit sekarang ini karena mendirikan stasiun TV sangat padat modal baik peralatan maupun biaya operasionalnya. Darimana mendapatkan biaya operasional, ini yg menjadi masalah ? mudah2an ada terobosan !

Tinggalkan komentar