Agenda shalat Jumat di halaman barat gedung Capitol Hill berhasil digelar. Ribuan umat Islam hadir dalam kesempatan tersebut. Mereka beribadah dengan khusyu’ untuk menjawab prasangka terhadap Islam yang selama ini berkembang di sebagian warga Amerika Serikat (AS). Sekitar 3.500 Muslimin dan Muslimat berkumpul terpisah. Salah satu peserta shalat Jumat di Capitol Hill, Lonnie Shabazz, mengungkapkan bahwa momen bersejarah itu bukan hanya digelar untuk menjawab prasangka. Menurut dia, Jumatan juga merupakan bagian dari kewajiban yang harus dijalankan umat Islam. “Pesannya sangat jelas. Saya pikir acara ini menujukkan kepada publik Amerika bahwa prasangka mereka selama ini terhadap umat Islam tidaklah benar,” ujar dia. Shabazz menambahkan bahwa umat Islam bukanlah ekstremis, juga sama sekali tidak mendukung tindakan rasis. Menurut dia, Jumatan di Capitol Hill berhasil memberikan jawaban itu. Salah satu panitia Jumatan di Capitol Hill, Abdul Malik, dalam khutbahnya mengungkapkan bahwa Amerika bukalah tempat yang sempurna. “Tapi saya bisa katakan bahwa tempat ini merupakan salah satu tempat yang paling baik untuk kita hidup,” tutur dia seperti ditulis situs CNN. Sekelompok non-Muslim terlihat menggelar aksi menentang Jumatan tersebut. Lebih lanjut Abdul Malik mengungkapkan bahwa Jumatan tersebut bukanlah bentuk protes umat Islam yang datang dari seluruh penjuru AS. Menurut dia, acara tersebut merupakan pernyataan bahwa umat Islam juga bisa bekerja sama dengan warga AS pada umumnya. afp/irf (By Republika Newsroom Sabtu, 26 September 2009 pukul 07:47:00 Font Size A A A Email EMAIL Print PRINT Facebook Bookmark and Share Jumatan di Capitol Hill Berjalan Lancar CNN WASHINGTON)